Definisi
Manusia
Manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Ada banyak sekali definisi manusia menurut para ahli
namun yang jelas, manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi.
Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar
diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang
mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberi kan
petunjuk dari segi intelektua lrelatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu
memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Definisi
Keindahan
Keindahan berasal dari kata “Indah”, adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita
rasa senang bila melihatnya atau merasakannya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus, benar atau elok.
Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles
yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan, tetapi
bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria”,
yang artinya adalah keindahan berdasarkan pengelihatan. Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya dapat meliputi Keindahan Seni, Keindahan Alam,
Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik (Filsafat
Keindahan)”, dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata
“Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata
itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang
berarti kebaikan. Membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak
dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan dalam suatu kualitas
yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat
tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh
keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun
dapat dikenang selama kita mengingatnya.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan
suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban
mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan
kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian
keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan
(balance) dan perlawanan (contrast).
Dalam keindahan terdapat sebuah penilaian
yang disebut dengan Nilai Estetik. Nilai Estetik merupakan penilaian terhadap
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Estetik berasal dari
kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat dan Estetika adalah
ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah. Dalam
penilaian nya, nilai estetik memiliki 2 unsur pendukung, yaitu unsur Ekstrinsik
dan Intrinsik.
Unsur ekstrinsik adalah unsur nilai yang
di pengaruhi dari luar maksudnya adalah dalam suatu karya yang menimbulkan
keindahan, unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar unsur
utama atau unsur-unsur sebagai unsur pengganti dalam sebuah karya. Misalnya,
nilai ekonomi, nilai politik, nilai agama serta nilai nilai yang mempengaruhi
suatu hasil karya yang menimbulkan atau menghasilkan keindahan.
Unsur intrinsik adalah unsur nilai yang
dipengaruhi dari dalam maksudnya adalah unsur-unsur yang terkadung di dalam
karya itu sendiri. Dalam pemenuhannya akan menimbulkan suatu keindahan.
Contohnya adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui
(alat benda) dan unsur-unsur lain yang termasuk di dalamnya.
Cara-Cara
Untuk Mengetahui Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari
kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap
orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda,
meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya
berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Contoh mengenai keindahan yaitu, suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya
seni rupa kemudian manusia itu belum mempunyai ide tentang karya seni rupa apa
yang ingin iya buat, lalu ia merenung dengan menyendiri atau pergi kesuatu
tempat agar ia bisa tenang dan dapat berfikir untuk menemukan ide untuk karya
seni rupa yang ingin ia buat.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari
kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar.
Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan
seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak
indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal.
3. Kehalusan
Kehalusan berasal dari
kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa),
beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus. Halus itu berarti suatu
sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam
masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap
orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang
sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan
seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses
bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping
itu seni menurut wataknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut
logika deduktiv dapa dikatakan bahwa keindahan dalam seni juuga harus di
kontemplasikan.
Hubungan
Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa
dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah
dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni
pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena
itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti
manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya
bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas
pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah
almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan
tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik
dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan
bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak
mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang
mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan
yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu
benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah
diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang
menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi
yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia,
manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni
didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu
dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat,
mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia
secara kodrati.
Sebab
Manusia Menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah.
Alam ciptaan Tuhan. lni berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah
artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita
lebih cantik dari keadaan sebenamya, justru tidak indah. Pengungkapan keindahan
dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu
pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan
hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Berikut ini akan
dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1. Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma
dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga
dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan, misalnya kawin paksa.
2. Kemerosotan zaman
Keadaan yang
merendahkan derajad dan nilai kcmanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni
berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para
pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi
revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3. Penderitaan manusia
Banyak faktor yang
membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor
manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat
nafsu ingin berkuasa. serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya
tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan
dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak
bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat
dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan
ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat
kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan
dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal
karena menarik dan tidak membosankan.
Kesimpulan
pada dasarnya keindahan yang dapat
dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia
tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa tentram dan nyaman. hal
yang membuat pandangan dari masing-masing manusia berbeda-beda yakni kadar
pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika. Karena perbedaan inilah
penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun pemandangan dapat berbeda-beda.Orang
yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Sesuatu yang indah
itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar
diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni
taii, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya
pemandangan alam, bunga wama-wami, dan lain-lain.Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi.
Sumber:
- http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html
- http://masrezaa.blogspot.co.id/2015/05/arti-keindahan-secara-luas.html
- http://oebudhi.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
- http://makalahilmubudayadasar.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
- https://hadi27.wordpress.com/rangkuman-manusia-dan-keindahan-serta-manusia-dan-penderitaan/